Wujudkan Mimpi Jadi Kenyataan  

Posted by Pebisnis Sejati in ,

Sukses dalam berbisnis adalah hal yang tidak mungkin dipelajari sepenuhnya di bangku sekolah. Lebih dari itu, dibutuhkan bakat, kerja keras, kecerdikan, dan telinga yang terbuka lebar untuk mendengar ilmu yang tercecer dari pebisnis sukses. Termasuk tips-tips dari saya ini. Hal itu mutlak diperlukan karena dunia usaha saat ini bak sungai yang sulit ditebak karena kecepatan arusnya. Sebagai contoh, sesuatu yang dahulu membutuhkan waktu satu dekade untuk berubah, sekarang hanya butuh beberapa bulan. Kini juga tidak jarang terjadi profesional jebolan sekolah terbaik mengabdi pada para pengusaha yang putus kuliah. Sukses akademik, pengetahuan, dan kepandaian bukan jaminan sukses di zaman ekonomi baru sekarang ini.

Beberapa contoh kasus orang yang berhasil mewujudkan mimpi yang menjadi kenyataan yang akan membuat Anda terkesan antara lain aktor Sylvester Stallone, Bill Gates (Microsoft), Larry Ellison (Oracle), Richard Branson (Virgin Group), Roman Abramovic (Chelsea) hingga Steve Job (Apple). Mereka adalah contoh nyata individu yang berhasil mencapai kesejahteraan dan kesuksesan melewati batas-batas imajinasi liarnya dengan kunci utama yaitu motivasi diri dan mimpi yang luar biasa kuat.


Nilai spiritual

Hal ini sangat penting sekali sebab merek yang kita hasilkan akan berhasil jika menyentuh sisi emosi dari pembeli, maka yang timbul adalah kecintaan, bukan sekadar kebutuhan yang bisa dengan mudah dikalahkan oleh produk murah dari pesaing.

Kecintaan itupun masih bisa ditingkatkan hingga pada nilai spiritual bagi penggunanya. Jika ini terjadi, apa pun yang terjadi maka sebuah kesetiaan akan menjadi milik merek tersebut.

Sebut saja komputer Apple, mobil Saturn, dan motor gede Harley Davidson yang di mata dan hati penggunanya lebih dari sebuah kebutuhan atas fungsi kebendaan, namun ada emosi di dalam merek yang telah mereka pilih itu.

Tentu saja dibutuhkan kejelian dan keteguhan hati untuk tetap setia sebagai sebuah merek yang bernilai tinggi dengan membatasi produk yang dihasilkan ketimbang kemudian tergoda besarnya peningkatan kapital yang didapat dengan cara menggebrak pasar dengan merek yang berhasil memiliki fans itu.

Sekali saja cara-cara mudah itu ditempuh, maka nilai spiritual yang didapat dari sebuah keterbatasan akan jatuh pada sekadar nilai kebutuhan yang biasa disebut selera pasaran.

Untuk itu diperlukan cara dan langkah yang bisa diambil dari perbincangan para pebisnis raksasa dalam Pengakuan CEO: 21 CEO Dunia Berbagi Resep Mengelola Perusahaan yang merupakan hasil wawancara The Wall Street Journal.

Simak saja cara-cara cerdas Jack Welch dalam memotivasi karyawannya, kelicinan Michael Dell menghindari terkaman Microsoft hingga bagaimana MTV berhasil menciptakan tren bagi penontonnya.

Termasuk juga bagaimana memahami dan mengelola pertumbuhan perusahaan sebesar Cisco ala John Chambers dan membangun merek dengan cara CEO DaimlerChrysler Juergen Schrempp.

This entry was posted on Saturday, March 29, 2008 at Saturday, March 29, 2008 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment